Semua
bisa terbalik kalau membandingkan negeri sendiri dan negeri orang. Tempe boleh
murah di Indonesia. Tapi faktanya di Jerman, harganya semahal daging ayam .
Di kota Berlin, Jerman,
yang sangat multikultur, mencari makanan Asia bukan perkara sulit. Misalnya
saja di kawasan Wedding, yang merupakan salah satu kantung daerah imigran yang
didominasi berbagai bangsa di Asia.
Toko-toko
Turki dan Asia lainnya menjual berbagai bahan makanan sehari-hari yang serupa
dengan yang biasa para imigran kenal di kampung halamannya. Ini obat kangen
untuk mereka. Toko Vinh Loi di Seestrasse, adalah toko yang tiap hari ramai kedatangan
pembeli. Mereka kebanyakan orang Asia yang mencari cabai keriting, bayam,
sampai kacang panjang. Selain itu banyak juga orang Jerman yang gemar berburu
makanan Asia. Tempe pun dijual di toko milik orang Vietnam ini.
Namun jangan
bayangkan harga tempe semurah di Indonesia. Satu tempe ukuran batu bata 400gr
dibandrol 1,79 Euro atau setara Rp 28.319. Harga tempe di Jerman juga nyaris sama
dengan sekilo paha ayam yang dibandrol 1,99 Euro.Wuih, tentu saja beda jauh
dengan harga tempe di Indonesia. Namun kalau sudah kangen, tetap dibeli juga.
“Habis mau bagaimana lagi, kangen mau masak
kering tempe,” kata Fitriani (27) mahasiswi Indonesia di Berlin. Impor
adalah salah satu faktor kenapa bahan makanan Asia harganya lebih mahal. Namun
ternyata, tempe di Jerman tidak diimpor dari Indonesia. Jerman sudah membuat
sendiri tempe mereka dengan nama yang sama: Tempe.
Tempe
dibuat oleh perusahan lokal Jerman yaitu Natural Vegetarian Food b.v. Rupanya,
hari ini bukan batik khas Indonesia saja yang sudah diproduksi oleh perusahaan
tekstil lokal di Cina.
Apakah kamu menyukai tempe?
Pasti banyak dari kalian yang menganggap remeh khasiat dan manfaat
yang terkandung dalam sebuah tempe. Dan tempe pernah dianggap remeh dan tidak
bernilai, sampai-sampai Bung Karno menyatakan, “Jangan kita mau disebut bangsa
tempe.” Tak tahunya, tempe justru lebih hebat dibanding makanan lain dari
negara-negara luar. Tempe kaya gizi dan punya beragam manfaat bagi kesehatan.
Namun
tidak demikian dengan William Shurtleff, penulis buku The Book of Tempeh. Ia
menyebut tempe sebagai "A Super Soyfood from Indonesia". Hal ini
dikarenakan tempe mempunyai manfaat tak tertandingi bagi kesehatan.
Penelusuran
asal-usul tempe cukup sulit karena menghadapi beberapa kendala, diantaranya
karena faktor tulisan dan bahasa. Tulisan Jawa Kuno sudah hampir punah dan
bahasa Jawa Kuno nyaris berubah menjadi bahasa Jawa Baru.
Tempe
mungkin berasal dari pulau jawa beberapa abad yang lalu. Pada waktu itu orang
Jawa, tanpa pendidikan baik dalam bidang mikrobiologi atau kimia, mengembangkan
sebuah makanan fermentasi yang luar biasa di sebut tempeh. Sekarang ini
kemungkinan besar Tempeh di kenal sebagai daging analog, karena tempeh
mempunyai tekstur yang sama, rasa, dan kandungan protein tinggi seperti
berbagai makanan daging.
Apa
itu Tempe ?
Tempe
adalah makanan hasil fermentasi antara kedelai dengan jamur Rhizopus
Oligosporus. Sepotong tempe mengandung berbagai unsur bermanfaat, seperti
karbohidrat, lemak, protein, serat, vitamin, enzim, daidzein, genisten, serta komponen
antibakteri bermanfaat untuk kesehatan. Rasanya yang lezat, harganya murah dan
mudah didapat.
Tempe
sangat baik untuk diberikan kepada segala kelompok umur (dari bayi hingga
lansia) oleh karena itu tempe adalah makanan untuk semua umur. Tempe sering
dijumpai di rumah maupun di warung-warung, sebagai lauk dan pelengkap hidangan
ternyata tempe memiliki kandungan dan nilai cerna yang lebih baik dibandingkan
dengan kedelai.
- Protein yang terdapat dalam tempe sangat tinggi, mudah dicerna sehingga baik untuk mengatasi diare.
- Mengandung zat besi, flafoid yang bersifat antioksidan sehingga menurunkan tekanan darah.
- Mengandung superoksida desmutase yang dapat mengendalikan radikal bebas, baik bagi penderita jantung.
- Penanggulangan anemia. Anemi ditandai dengan rendahnya kadar hemoglobin karena kurang tersedianya zat besi (Fe), tembaga (Cu), Seng (Zn), protein, asam folat dan vitamin B12, di mana unsur-unsur tersebut terkandung dalam tempe.
- Anti infeksi. Hasil survey menunjukkan bahwa tempe mengandung senyawa anti bakteri yang diproduksi oleh karang tempe (R. Oligosporus) merupakan antibiotika yang bermanfaat meminimalkan kejadian infeksi.
- Daya hipokolesterol. Kandungan asam lemak jenuh ganda pada tempe bersifat dapat menurunkan kadar kolesterol.
- Memiliki sifat anti oksidan, menolak kanker.
- Mencegah masalah gizi ganda (akibat kekurangan dan kelebihan gizi) beserta berbagai penyakit yang menyertainya, baik infeksi maupun degeneratif.
- Mencegah timbulnya hipertensi
- Kandungan kalsiumnya yang tinggi, tempe dapat mencegah osteoporosis.
No comments:
Post a Comment