Diambil dari buku yang berjudul
: Al-Qur’an dan Teori Einstein : Melacak Teori Einstein dalam Al-Qur’an .
Pengarang : Wisnu Arya Wardhana.
Penerbit : Pustaka Pelajar
Tahun : 2006
Melacak
Teori Einstein dalam Al-Qur'an
Buku in terdiri dari sepuluh bab , yang terdiri dari bagian pendahuluan bagian
Islam dan bagian penutup . Bagian pendahuluan menguraikan mengenai fungsi
Al-Qur'an bagi manusia dan menarasikan riwayat hidup Einstein . Kesesuian
Al-Qur'an dengan IPTEK dijelaskan dalam Bagian isi , sedangkan pada bagian
penutup merupakan bukti bahwa IPTEK membawa kedekatan dengan Allah swt.
Pada Bab I penulis mengungkapakan keutamaan menuntut ilmu seperti yang terdapat
pada Al-Qur'an surat Al-Alaq ayat 1 . Wisnu Arya Wardhana juga mengungkapkan
bahwa ternyata kecemerlangan teori Einstein pada abad 20 sebenarnya sudah
tersirat dalam naskah kuno (Al-Qur'an ) yang ditulis pada 15 abad yang lalu .
Pada Bab 2 , Wisnu Arya Wardhana menguraikan mengenai fungsi Al-Qur'an dalam berbagi
bidang kehidupan manusia . Secara garis besar Wisnu Arya Wardhana membagi
fungsi Al-Qur'an menjadi 2 , yaitu sebagai petunjuk bagi manusia dan rujukan
bagi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi . Sebagai makhluk yang hidup di dua alam (
dunia dan akhirat ) , manusia memerlukan pedoman yang dapat menjadi pembimbing
dalam menjalani kehidupan di dunia dan mempersiapkan diri untuk menjalani
kehidupan di akhirat . Al-Qur'an adalah rujukan bagi Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi , banyak ayat Al-Qur'an yang menyiratkan mengenai ilmu . Beberapa
ilmu yang tersirat dalam Al-Qur'an adalah :
rotasi bumi , tersirat pada Al-Qur'an surat Az-Zummar ayat 5
pengetahuan biologi , tersirat pada Al-Qur'an surat Ar-Rahman ayat 10-13 , Al
Mu’minun ayat 19-22 , Al Qiyamah ayat 37-39 , Al Hajj ayat 5
energi , tersirat dalam Al-Qur'an surat Ar Ruum ayat 46, Al Luqman ayat 31, Yaa
Siin ayat 80 , Al Waagi’ah ayat 71-74, An Nur 35, Al Mu’min ayat 80
ilmu astronomi , tersirat pada Al-Qur'an Ar Rahman ayat 33
ilmu sejarah , tersirat pada Al-Qur'an surat Al Fiil ayat 1-5, Yunus ayat
90-92, Ar Ruum ayat 2-4
ilmu kemasyarakatan , tersirat pada Al-Qur'an surat Ali Imron ayat 103 , An
Nisa ayat 59, Al Muddatsir ayat 38 , Ash Shaffat ayat 25
ilmu perdagangan dan ekonommi , tersirat dalam Al-Qur'an surat An Nisa ayat 29
, Al Baqarah ayat 282
ilmu sastra dan budaya , tersirat dalam Al-Qur'an surat Yusuf ayat 1-3 , Az
Zumar ayat 27-28 , Az Zukhruf ayat 3 , Fushshilat ayat 44 ,
Pada Bab 3 , Wisnu Arya Wardhana menjelaskan mengenai kewajiban seorang muslim
untuk menuntut ilmu .IPTEK atau Ilmu Pengetahuan dan Teknologi sering diucapkan
bersama dengan IMTAQ atau Iman dan Taqwa . Pada Al-Qur'an surat Al Baqarah ayat
269 dijelaskan bahwa hanya orang orang yang berakal saja yang dapat mengambil
hikmah berupa penguasaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi . Bangsa yang besar
adalah bangsa yang menguasaa Ilmu Pengetahuan dan Teknologi . Selain itu dengan
ilmu kita dapat menguasai dunia dan dengan ilmu pula kita dapat meraih akhirat
dan dengan ilmu pulalah kita dapat menguasai keduanya ( Hadits Nabi)
Dalam Bab 3 juga dikisahkan mengenai Ilmu Pengetahuan dan Teknologi umat Islam
dari masa lalu hingga masa sekarang . Islam pernah menjadi pelopor dalam bidang
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi bahkan orang orang barat menjadikan Islam
sebagai acuan dan sering pula mengutip bahkan maniru ilmudari umat Islam .
Secara jujur George Sarton , penulis buku “ Introduction To The History of
Science ” mengatakan bahwa ada 100 ilmuwan besar Islam berikut hasil karya
utamanya yang patut diketahui ( hal 55 ).
Semangat para ilmuwan Islam dalam mengembangkan ilmu begitu tinggi antara lain
disebabkan karena :
dilandasi semangat ibadah
kebutuhan hidup mereka telah dijamin oleh Negara
penghargaan terhadap hasil penemuan baru sangat besar
pembangunan fasilitas ilmiah sangat didukung oleh pemerintah
penghargaan terhadap hasil karya sesame ilmuwa Islam sangat tinggi
Sementara itu pada masa sekarang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi umat Islam
banyak sekali mengalami kemunduran . Faktor-faktor penyebab kemunnduran Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi umat Islam antara lain :
1. kesadaran orang barat akan arti penting penguasaan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi
2. orang barat ingin membuktikan bahwa dengan agama nasrani , mereka dapat
mengembangkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
3. orang barat berjiwa petualang , dan akhirnya menemukan rute perdagangan baru
yang menyebabkan pendapatan negeri Islam berkurang
4. orang barat sengaja menghancurka fasilitas keilmuan Islam
5. ketergantungan terhadap produk barat
6. ketergantungan dalam bidang pemerintahan
7. kolonialisme menjauhkan Negara Islam dari bahasa arab , dan akibatnya
menjauhkan mereka dari Al-Qur'an , yang menjadi sumber Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi
8. ketidakstabilan politik dan ekonmi akibat kolonialisme
Pada halaman 63 Wisnu Arya Wardhana juga menuliskan sitiran dari Iqbal ,penyair
terkenal Pakistan , tentang kondisi umat Islam pada masa sekarang yang isinya :
“Mulim kemarin bangga dan dihormati karena ilmunya …, tapi hari ini punggung
mereka menunduk dihadapan orang lain .”
Pada Bab 3 ini Wisnu Arya Wardhana menjelaskan tentang kesesuaian perkembengan
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dengan Al-Qur'an . Beliau mengungkapkan
kontroversi kloning yang tidak sesuai dengan ajaran Islam , dan expedisi
manusia ke luar angkasa . Al-Qur'an banyak mengandung ayat tentang Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi , kejayaan umat Islam dapat kembali terwujud apabila
kita kembali merujuk kepada Al-Qur'an yang seharusnya menjadi pedoman hidup
mausia .
Riwayat hidup Einstein ditunjukkan pada bab 4 . Wisnu Arya Wardhana menunjukkan
pada pembaca tentang perjalanan hidup seorang Einstein . Wisnu Arya Wardhana
menceritakan bagaiman masa kecil Einstein yang ternyata dibalik ketenarannya ,
ia mengalami keterlambatan pertumbuhan pada masa kecilnya , bahkan ia juga
tidak lulus SMP .Penulis juga menceritakan mengenai kegemaran Einstein terhadap
biola yang merupakan bakat turunan dari Paulina Koch , ibunya . Sejak kecil
Einstein sangat gemar terhadap matematika dan fisika, bahkan pada usia 12 tahun
Einstein sudah belajar calculus tanpa kesulitan . Einstein suka menganalisa
kejadian kejadian di alam berdasarkan fungsi fisika dan matematika .
Wisnu Arya Wardhana mengungkapkan bahwa di dalam Al-Qur'an ada banyak masaalah
matematika dan fisika , Dr Rasyid Khalifa dan Ahmed Deedat dalam bukunya “
Al-Qur'an The Ultimate Miracle ” mengungkapkan tentang matematika terdapat
dalam Al-Qur'an ( hal. 110 ), matematika disini adalah angka 19 yang disebut
dalam Al-Qur'an surat Al Muddatstsir ayat 30 . Oleh Dr Rasyid Khalifa dan Ahmed
Deedat ,angka 19 ini disebut sebagai keajaiban , antara lain :
Kalimat Basmalah mengandung 19 huruf arab
Surat Al Alaq jumlahnya 19 ayat
Jumlah surat Al-Qur'an sebanyak 114 yang bias dibagi 19
Ada 2698 kata Allah dalam Al-Qur'an , bilangan 2698 habis dibagi 19
Ada 57 kata Ar Rahman dalam Al-Qur'an , bilangan 57 habis dibagi 19
Ada 114 kata Ar Rahim dalam Al-Qur'an , bilangan 114 habis dibagi 19
Ada 19 kata “ismi” dalam Al-Qur'an
Ada 133 kata “nun” yang mengawali surat dalam Al-Qur'an , yang bias habis
dibagi 19
Ada 57 huruf “Qaaf” dalam surat Qaaf, yang bisa habis dibagi 19
Pada Bab 5 , Wisnu Arya Wardhana menguraikan mengenai perjalanan Einstein
hingga mendapatkan hadiah nobel . Wisnu Arya Wardhana menceritakan perjalanan
hidup Einstein . Setelah lulus dari SMA dengan nilai minim , Einstein masuk
Insitut Politeknik di Zurich , Swiss. Setelah lulus , Einstein belum bias
langsung mendapat pekerjaan karena nilainya kurang bagus . Einstein bahka
mengubah kewarganegaraan dari Jerman menjadi berkewarganeraan Swiss , Einstein
juga sempat menjadi guru les privat SMA , hingga akhirnya Einstein bekerja
sebagai juru tulis di kantor patent di Bern .
Hasil pemikiran Einstein antara lain :
1. teori efek photo listrik yang menjelaskan pengeluaran elektron dari orbitnya
akibat adanya partikel lain yang menabraknya .
2. Teori menghitung energi cahaya ;
E = h υ : E= energi cahaya
H= konstanta palnck
υ=frekuensi
Pada tahun 1905 Einstein mengumumkan teori-teori baru dalam bidang fisika teori
yang disebut sebagai Teori Einstein , yaitu:
Kecepatan cahaya adalah 300.000 km/detik ; kecepatan cahaya adalah kecepatan
tertinggi di alam ini
Kesetaraan energi dan masa
E = m c2 ; E = energi
m = massa benda
c = kecepatan cahaya
Teori relativitas Einstein
m = massa benda bergerak
mo = massa benda diam
v = kecepatan benda bergerak
c = kecepatan cahaya
Ketiga teori Einstein tersebut belum banyak mendapat perhatian dari para
ilmuwan .Pada tahun 1907 Einstein mengerjakan teori kuantum untuk perhitungan
fenomena panas pada suhu rendah , dan Einstein mulai menarik para ilmuwan .Pada
tahun 1912 Einstein menerima tawaran mengajar fisika teori di Universitas
Zurich , Swiss dan Universitas Jerman di Praha .Tahun 1913 Einstein menerima
tawaran sebagai direktur Institut Fisika Kaisar Wilhelm di Berlin , meskipun
akibatnya Einstein harus bercerai dengan istrinya , Mileve Marie , yang lebih
mencintai negaranya , Swiss . Einstein mulai diperhatikan para ilmuwan ,
kedudukan dan keadaan ekonominya makin mantap , akan tetepi rumah tangganya
hambar karena Einstein tidak punya istri lagi . Tapi setelah Einstein
memutuskan untuk menikah dengan Elsa , Einstein mulai bersemangat lagi dengan
penelitiannya .
Tahun 1916 , Einstein mengemukakan Teori relativitas umum dan dipatentkan atas
nama Einstein sebagai dosen / ilmuwan / fisikawan , bukan sebagai seorang juru
tulis kantor patent .Tahun 1926 akhirnya Einstein menrima hadiah nobel dalam
bidang fisika , khususnya mengenai teori efek photo listrik yang dikemukakan
tahun 1905, dan bukan dari teori relativtasnya yang terkenal itu .
Ketiga teori Einstein membahas mengenai kecepatan cahaya . Kecepatan cahay
sudah menjadi focus dari penelitian banyak ilmuwan antara lain Ibnu Sina (
Avicenna )Abu Ali bin Al Hassan Ibn Al Haytsam ( Alhazen ) pada 1039 M ,Olaus
Roemer ( 1976) , James Bradley ( 1728) , Armand Fizeau ( 1849 ), Leon
Foucault(1859) , Rosa dan Dorsey ( 1907 ) dan yang terakhir Evanson ( 1973).
Pada awalnya kecepatan cahaya dianggap takterhingga , tapi dari
penelitian–penelitian di atas didapat kecepatan cahaya ternyata mendekati hara
yang terhingga . Ketertarikan Einstein terhadap cahaya disebabkan karena apa
sebenarnya maksud Tuhna menciptakan cahaya , karena sesungguhnya segala sesuatu
yang diciptakan Tuhan pasti ada gunanya . Einstein berfikir apa sebenarnya
manfaat kecepatan cahaya ynag begitu besar itu . Hingga akhirnya muncullah
ketiga teori Einstein tersebut , dan Einstein lah yang pertama kali menggunakan
“c” dalam memecahkan persoalan yang dihadapi dalam fisika modern . Sehingga para
fisikawan sepakat menamakan harga “c” sebagai konstanta Einstein .
Di dalam pencariannya menemukan teori-teori fisika , Einstein berfikir kearah
penciptaan alam semesta ini , karena Einstein menemukan keseimbangan ,
keteraturan dan kesempurnaan hokum alam .Pengamatan Einstein inilah yang
membawanya kepada suasana kejiwaan yang “religius” . Einstein ingin mengetahui
tentang Sang Maha Pencipta yang paling sesuai dengan logika dan jalan
pikirannya , bukan hanya harus dipercayai secara dogmatis seperti yang dialami
Einstein selama ini .
Einstein melengkapi bukti bukti ilmiah dari pengamatannya selama ini dengan
bukti bukti filosofis yang mendukung . Einstein banyak membaca tentang pendapat
Plato dan Aristoteles .
Hasil pengamatan Einstein bahwa alam semesta ini senantiasa berkembang , dalam
astrofisika dijelaskan dengan “The Red Shifts Theory” . Einstein juga yakin
bahwa pasti ada awal mula penciptaan alam semesta ini , dalam astrofisika ,
awal mula penciptaan alam semesta dikenal dengan teori “big bang” . Einstein
memandang peristiwa ini secara matematika . Einstein menganggapnya sebagai
proses integrasi . Harga batasnya didapat dari teori “the white dwarf” ( proses
kematian suatu bintang ). Dari pengamatan –pengamatan nya ini , Einstein
berpendapat bahwa :
“Satu-satunya hal yang tidak dapat dimengerti mengenai alam semesta ini adalah
bahwa dia dapat dimengerti” ( hal145 )
Wisnu Arya Wardhana mengungkapkan bahwa dari pemikiran Einstein yang
berpendapat bahwa alam semesta ini ada awal penciptaannya , Einstein mulai
berpikir pasti ada yang menciptakannya . Pencarian eksistensi Tuhan juga sudah
dilakukan oleh ilmuwan lain seperti Stephen Hawking , selain itu filosof bahkan
biarawan juga telah melakukannya .
Pencarian eksistensi TUhan oleh para ilmuwan barat adalah hal yang sangat
menarik , karena dengan pencariannya tersebut mereka mencoba berpikir tentang
pemisahan antara masalah Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dan masalah agama ,
atau lebih dikenal dengan pemikiran sekuler . Kenyataan ini menunjukkan bahwa
para ilmuwan dan filosof barat mendapat kesulitan menerapkan hasil pemikiran
mereka tentang alam semesta yang rasional dengan kenyataan yang ada dalam kitab
suci mereka
Pencarian Einstein tentang eksistensi Tuhan , membawanya pada kesimpulan bahwa
eksistensi Tuhan tidak dapat dirumuskan secara matematika atau fisika .
Einstein menyatakan bahwa :
“Tuhan memang rumit , tetapi tidak jahat”( hal 154 ) .
Pengakuan Einstein tersebut , mengungkapkan bahwa tidak mungkin dengan
kemampuan terbatas manusia , kita bias mencoba mengetahui tentang zat-Nya .
Seperti yang terungka dalam hadist nabi :
“Berpikirlah tentang segala ciptaan Allah , Akan tetapi janganlah berpikir
tentang zat-Nya”
Jadi eksistensi Tuhan akan nampak dari pemikiran kita terhadap penciptaan
langit dan bumi , termasuk penciptaan diri manusia sendiri tanpa harus
memikirkan bentuk eksistensi Tuhan sebagai fungsi persamaan matematika atau
fisika .
Keterkaitan teori Einstein dengan Al-Qur'an ditunjukkan dalam bab 6 . Titik
focus Einstein dalam pencarian eksistensi Tuhan ternyata bukan dengan
besaran-besaran fisika melainkan melalui pengamatan alam semesta . Banyak ayat
dalam Al-Qur'an yang baik seacara tersurat maupun tersirat mmangajak manusia
untuk melakukan pengamatan terhadap alam semesta . Dari Hasil pengamatan tersebut
akan nampak kesesuaian nya dengan apa yang terkandung dalam Al-Qur'an , dan ada
akhirnya nanti akan semakin membawa manusia lebih dekat dengan Sang Pencipta .
Pemahaman ayat-ayat Al-Qur'an adalah termasuk amalan “tajdid” , yang sangat
tergantung dengan tingkat pengetahuan seseorang . Jadi seiring dengan
beerkembangnya Ilmu Pengetahuan manusia maka akan semakin berkembang pulalah
kemampuan mamhami makna yang terkandung dalam Al-Qur'an .
Wisnu Arya Wardhana juga menguraikan mengenai teori Einstein yang sebenarnya
telah termuat dalam Al-Qur'an . Ketiga teori Einstein memuat kecepatan cahaya ,
di dalam Al-Qur'an surat Yunus ayat 5 dijelaskan :
Matahari dan bulan memiliki garis edarnya sendiri
Matahari dan bulan memiliki periode edarnya sendiri-sendiri
tersirat kecepatan jalannya cahaya
Kecepatan cahaya sendiri sudah tersirat dalam Al-Qur'an surat As Sajadah ayat 5
, yeitu tentang kecepatan malaikat turun dari langit ke bumi dan kembali
menghadap Allah dalam satu hari yang lamanya sama dengan 1000 tahun menurut
ukuran manusia .Hal itu membuktikan bahwa cahaya adalah kecepatan tertinggi dan
manusia tidak bias menyamainya dan menunjukkan suatu besarab yang dapat
menunjukkan kecepatan cahaya .
Wisnu Arya Wardhana juga menunjukkan cara peghitungan kecepatan cahaya melalui
versi Al-Qur'an dan membandingkannya dengan peneliti peneliti terdahulu , yang
ternyata hasilnya mendekati nilai-nilai dari hasil pengukuran ilmuwan ilmuwan
sebelumnya , yaitu kalau dibulatkan sebesar 300000 km/detik .
Dr.Mansour Hasaf ElNabi , seorang ahli astrofisika Mesir menemukan cara
perhitungan kecepatan cahaya , sebagai berikut :
[Jarak yang ditempuh oleh “Sang Uruan ” ( Malaikat /nur ) dalam satu hari ] =
[Jarak yang ditempuh oleh bulan selama 1000 tahun atau 12000 bulan ]
c.t = 12000 . L
dengan :
c= kecepatan cahaya
t= waktu selama 1 hari
L= panjang rute edar bulan selama satu bulan
Untuk menghitung lebih lanjut , Wisnu Arya Wardhana menjelaskan bahwa dalam
astronomi dikenal 2 macam sistem kalender bulan , yaitu
Sistem Sinodik , yaitu kalender bulan yang didasarkan pad apenampakan semu
gerak bulan dan matahari apabila dilihat dari bumi
Berdasarkan sitem Sinodik :
1 hari = 24 jam
1 bulan = 29,52059 hari
Sistem Sideral , yaitu kalender bulan yang didasarkan pada pergerakan relatif
bulan dan matahari terhadap bintang dan alam semesta
Berdasarkan Sistem Sideral :
1 hari = 23 jam 56 menit 4,0906 detik = 86164,0906 detik
1 bulan = 27,321661 hari
Perhitungan akan mendekati nilai kecepatan cahaya yang lebih tepat jika
menggunakan sistem sideral
Revolusi bulan penuh berbentuk kurva , membentuk sudut 26,928480 dan memerlukan
waktu 27,321661 hari (sistem sideral ). Panjang garis lengkung , adalah
L = v.t
Dengan :
L= panjang garis lengkung
v = kecepatan bulan
T= periode revolusi bulan (27,321661 hari)
Ada 2 macam kecepatan bulan yaitu:
Kecepatan relatif terhadap bumi
v* = 2πR/T
dengan :
R = jari-jari revolusi bulan =384264 km
T = periode revolusi bulan = 655,71986 jam
v* = 2 (3,14) (384264) /(655,71986) = 3682,07 km/jam
Kecepatan relatif terhadap bintang dan alam semesta
Menurut Einstein faktor koreksi Kecepatan relatif terhadap bintang dan alam
semesta
terhadap Kecepatan relatif terhadap bumi adalah cosinus ,
v = v* . cos α = v* . cos 26,928480
Bila dihitung lebih lanjut
c.t = 12000.L ; dengan L = v . T
c . t = 12000 .v . T ; v = v* . cos α
c . t = 12000 . ( v* . cos α ). T ; v* = 3682,07 km/jam
T = 655,71986 jam
t = 86164,0906 detik
sehingga
c = 12000 . ( v* . cos α ) . T/t
= 12000 (3682,07 .cos 26,928480 ) 655,71986 / 86164,0906
= 299792,5 km/detik
Harga c diatas adalah hasil perhitungan berdasarkan Al-Qur'an yang nilainya
adalah mendekati nilai c yang sudah dibuktikan oleh banyak ilmuwan
Teori kedua Einstein menyatakan adanya kesetaraan energi dengan massa ; E = m .
c2 . Teori ini dapat diterapkan pada teori “the white dwarf” atau bintang yang
padam . Dalam Al-Qur'an surat Al Qiyamah ayat 7-9 juga dijelaskan tentang
fenomena bintang yang padam dan akan menjadi ringan dan kehilangan gaya
gravitasinya , akibatnya garis edarnya menjadi tidak teratur karena tertarik
oleh gravitasi bintang lain .
Teori ketiga Einstein atau relativitas khusus Einstein mengemukakan hubungan
massa benda bergerak yang lebih besar dari masa diamnya .
Dalam Al-Qur'an surat Ar Rahman ayat 33 mengungkapkan bahwa untuk menembus penjuru
langit dan bumi harus dengan kekuatan . Untuk terbang ke bintang terdekat
manusia , ada 2 cara , pertama manusia harus terbang dengan kecepatan cahaya
selama 4 tahun , dan itu tidak mungkin karena dengan kecepatan itu massa
manusia akan menjadi tak terhingga .
Cara kedua dengan kecepatan 1/100 kecepatan cahaya , tapi dengan kecepatan itu
akan menimbulkan gesekan terlalu tinggi dan pesawat akan terbakar . selain itu
dengan kecepatan 1/100 kecepatan cahaya berarti perlu waktu 400 tahun
perjalanan , yang tentu saja tidak mungkin dicapai manusia .
Wisnu Arya Wardhana mununjukkan bahwa ada kecepatan yang lebih tinggi dari
kecepatan cahaya ,
elektron yang begerak di dalam kolam teras reaktor nuklir mempunyai kecepatan
yang lebih tinggi dari kecepatan cahaya di medium air
Sinar laser dapat menembus atom Caesium lebih cepat daripada kecepatan cahaya
menembus atom Caesium ( diperkirakan sampai lebih cepat 300 kali
Berdasarkan kedua penilitian tersebut Wisnu Arya Wardhana mengembalikan hal
tersebut bahwa bertambahnya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi akan membawa manusia
menyadari keterbasannya ilmunya ( Q.S.Al Israa’ : 85 )
Bab 7 menunjukkan bukti kebenaran Al-Qur'an melalui Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi . Ayat-ayat Al-Qur'an yang membawa manusia utuk mengamati alam
semesta selalu diakhiri dengan pengakuan kepada Sang Pencipta .Manusia
dikaruniai mata telinga dan hati untuk dapat mangambil pelajaran dari apa yang
ada di lingkungan nya , dan diharapkan dengan inderanya tersebut manusia dapat
lebih dapat membawa kedekatan manusia dengan Allah swt . Dalam Al-Qur'an surat
Faaathir ayat 28 juga menjelaskan hal yang senada , yaitu orang yang takut
kepada Allah adalah orang yang berilmu.
Banyak ayat-ayat Al-Qur'an yang secara langsung maupun tidak langsung
mengungkapkan fenomena fenomena alam yang dapat dijelaskan secara logika .
Manusia hanya harus menggunakan kemempuan yang dikaruniakan oleh Allah untuk
memahami dan kemudian dapat memanfaatkannya untuk membawa kebaikan bagi
kehidupan manusia . Dalam pandangan Islam kegiatan ilmiah yang bernilai ibadah
ditandai dengan :
1. sejalan dengan isi dan kandungan Al-Qur'an
2. harus membawa manfaat bagi umat manusia
3. membawa pengakuan terhadap kemahakuasaan Allah
4. membawa kedekatan kepada Sang Khaliknya
Dalam bab ini Wisnu Arya Wardhana juga menjelaskan tentang fungsi manusia
sebagai khalifah di muka bumi . Manusia adalah makhluk yang paling mulia (Q.S
Al Israa’:70) , jadi manusia harus mampu menjadi pemimpin bagi yang lain .
Sebagai umat terbaik manusia diperintahkan untuk mengabdi dan selau mengingat
Allah , berbuat amar ma’ruf nahi munkar adalah wujud pengabdian kepada Allah .
Dalam setiap kegiatannya jika diawali dengan ingat kepada Allah adalah ibadah .
Seluruh Alam semesta ini tunduk kepada Allah dan bertasbih kepada-Nya., yang
didasarkan pada kesadaran bahwa semuanya akan kembali kepada Allah . Semua yang
bernyawa akan mati dan akan kembali kepada Sang Pencipta (Q.S Al Anbiyaa’:35) .
Bertasbih adalah proses mengingatkan kita akan adanya hari akhir dan semuanya
harus mempersiapkan bekal untuk menghadapinya .
Pada bab 8 menceritakan Einstein yang akhirnya menemukan Tuhan . Mendekati usia
40 Einstein mulai produktif dan hasil karyanya mulai diminati . Ia memutuskan
pindah ke Amerika karena tidak suka denga sistem pemerintahan Hitler yang
membatasi kebebasannya dalam berbicara . Einstein juga mengusulkan penelitian
pembuatan bom atom meski pada akhirnya ia menyesali sikapnya itu karena banyak
menimbulkan korban . Pada usia 60 tahun Einstein banyak merenung . Einstein
merenungkan kekeliruannya menciptakan bom atom yang menimbulkan kerusakan besar
, padahal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi seharusnya memberikan kesejahteraan
bagi umat manusia . untuk menebus kekeliruannya Einstein mengecam perguruan
tinggi yang mengajarkan ilmu peperangan dan industri yang memasok senjata .
Einstein bersama Bertrand Russell juga mendeklarasikan gerakan anti bom-H dan
anti perang .
Pada tahun 1952 Einstein menolak tawaran untuk menjadi presiden Israel dengan
alas an ia lebih suka mengamati alam semesta yang menjadikan dirinya lebih
religius daripada menjadi presiden . Dalam usia tuanya Einstein juga tetap
gigih mencari eksistensi Tuhan bahkan lebih jauh lagi Einstein ingin
pikiran-pikiran Tuhan .
Sebelum meninggal Einstein sempat berkata mengenai apa yang selama ini ia
kerjakan ( hal 235) :
“Saya berpikir terus menerus , berbulan bulan dan bahkan bertahun tahun .
Sembilan puluh sembilan konklusi saya keliru , akan tetapi yang keseratus kali
saya benar .”
Di antara 99 kali konklusi Einstein yang salah adalah kemungkinan tentang
pencarian eksistensi Tuhan sebagai fungsi matematika dengn melibatkan besaran
besaran fisika di dalamnya . Sedang konklusi Einstein yang ke-100 kali benar
adalah eksistensi Tuhan ada tanpa dicari dengan fungsi matematika .
Ungkapan Einstein yang menunjukkan diperlukannya agama dalam berbagai bidang
ilmu adalah :
“Ilmu pengetahuan tanpa agama buta , agama tanpa ilmu pengetahuan lumpuh”
Ungkapan itu adalah sindiran kepada ilmuwan-ilmuwan barat yang masih berpikir
sekuler , karena sesungguhnya segala sesuatu di alam ini memenuhi aturan-aturan
Allah , dan agama adalah pegangan hidup bagi manusia , jadi sudah semestinya
keseimbangan yang ada di alam semesta ini selalu sesuai dengan agama yang
menjadi pedoman bagi manusia .Jika ada ketidaksesuaian berarti agama yang
dianut oleh ilmuwan barat itu bukan lah pedoman hidup yang benar bagi manusia
Bab 9 memuat Komentar dari beberapa tokoh mengenai proses pengamatan alam
semesta dalam rangka mencari eksistensi Tuhan . Dengan ungkapan halus Sri Paus
Yohanes Paulus II menyatakan keprihatinannya terhadap sikap dan cara berpikir
ilmuwan barat yang hendak mencari eksistensi Tuhan berdasarkan kemajuan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi , yang seolah-olah ingin mendudukkan sosok Tuhan sama
dengan obyek pengamatan alam semesta ini . Wisnu Arya Wardhana juga menunjukkan
beberapa pandangan ilmuwan barat :
1. Steven Weinberg ; dia mengingkari adanya tujuan Tuhan menciptakan alam
semesta ini , dan menunjukkan tidak adanya rasa syukur dan terima kasih kepada
Sang Pencipta atas segala nikmat yang dilimpahkan kepada manusia .
2. G.G.Simpson ; senada dengan Steven Weinberg , dia menganggap proses
penciptaan manusia ynag tidak bertujuan
3. Jacques Monod ; dia mengatakan bahwa manusia muncul secara kebetulan dan
mengingkari adanya nasib yang sudah ditentukan
Sementara itu bagi ilmuwan muslim sudah jelas bahwa segala sesuatu yang
diciptakan Allah pasti ada tujuannya dan segala hasil pemikirannya selalu
menuju pada pengakuan akan keagungan dan kebesaran Tuhan Sang Maha Pencipta .
Seorang Misionaris Jerman , M.A. Hobohm pernah mengatakan bahwa pencarian
eksistensi Tuhan dengan filsafat Yunani dan kegiatan ilmiah pasti akan menemui
ketidakcocokan karena filsafat Yunani dipengaruhi mitos yang tidak rasional dan
sadar atau tidak kitab suci mereka telah dikotori oleh mitos Yunani (
hellenisme )
Ahli Filsafat John O’Donnel juga sependapat bahwa kitab suci mereka sudah
dipengaruhi dengan hellenisme .
DR.Jerald F.Dirks menunjukkan bagaimana ketekunananya mempelajari ajaran kitab
suci baik dari Al-Qur'an maupun injil , sehingga diperooleh kebenaran yang
tidak bertentangan dengan Al-Qur'an . Hinggaakhirnya belia menjadi ilmuwan
muslim
Bahkan Nopoleon Bonaparte pernah mengatakan bahwa ia akan mengajak para ilmuwan
dari berbagai Negara untuk elihat da merujuk pada Al-Qur'an dan meninggalkan
akidah Trinitas .
Ajaran Trinitas dalam kitab injil sebenarnya adalah hasil pengaruh kebudayaan
Yunani . Jadi jelaslah bahwa ilmuwan barat terpaksa berpiki sekuler karena
hasil pengamatannya tentang alam tidak sesuai dengan kenyataan di dalam Kitab
Suci mereka .
Bab 10 adalah kesimpulan dari pembahasan pembahasan pada bab sebelumnya .
Selain kembali menyimpulkan uraian dari bab-bab sebelumnya Wisnu Arya Wardhana
juga memberikan kesimpulan sekaligus ajakan bagi pembaca mengenai esensi buku
ini , yaitu :
ajakan untuk melakukan pengamatan terhadapa alam semesta , Hingga nanti akan
muncul ungkapan tulus yang membuktikan eksistensi Tuhan tanpa harus mencari
bagaimana fungsi matematikanya
Teori Einstein sudah tersirat dalam Al-Qur'an , maka jelaslah bahwa Al-Qur'an
disusun oleh Pemilik Segala Ilmu dan dan ilmu yang terkandung didalamnya
berlaku untuk sepanjang jaman
hasil pengamatan alam semsta akan membawa kedekatan pada Alah swt .
Kelebihan buku ini adalah :
1. membahas bidang yang sangat penting bagi perkembangan umat Islam , yaitu
adanya keseimbangan antara kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dan
keyakinan terhadap kebesaran Allah swt.
2. mampu menyajikan teori-teori secata jelas kepada pembaca , jadi bagi pembaca
yang punya dasar ilmu yang berbeda masih mampu untu memahami buku ini
3. mampu menunjukkan kesesuain teori-teori mengenai IPTEK da ayat-ayat dalm
Al-Qur'an